akhir2 ini amak hafy sering bgt mengeluh...
tentang uang belanja yg udah habis duluan sebelum waktunya (pertanda boros),
tentang betapa nakal dan liarnya kelakuan hafiyo (dikit dikit temper tantrum),
betapa susahnya Apak untuk pulang ke rumah kuthoanyar (bahkan sudah dipastikan tidak bisa pulang lagi , pisah ranjang nih ceritanya)
betapa kecilnya honor admin UT :p (udah tau kecil masih diterima ajah jobnya :p),
sungguh sepinya dagangan baju muslim anak beberapa bulan terakhir (mungkin belum musimnya).
dan finnally i think Sungguh betapa malang nasibku (pertanda lebay dan kurang bersyukur).
Astaghfirullah...
hari ini Amak baca tentang seorang anak kecil yang lahir tanpa lengan, namun dengan tanpa kekurangan sedikitpun mendapat kasih sayang orang tua, ia bisa hidup bahagia dan sukses.
mana bisa orang bisa sukses tanpa semangat, mana bisa semangat jika harus mengeluh terus, hidup kita sempurna tanpa kekurangan sedikitpun di tubuh, namun sering masih mengeluh.
Astaghfirullah...
yup intinya bersyukur, bersyukur, dan menikmati hidup, menyayangi dan merawat semua yg sudah diberikan oleh Allah.
merawat, megasihi, menyayangi Hafy sebagai titipan dari Allah, dan senantiasa bersabar dan bersyukur, krn dia anak yg cerdas, sehat dan sempurna, bukannya prilaku anak adalah cermin dari sikap orang tua ?.
Yup. Amak Harus terus berusaha dan terus bersyukur.
CAIYO!
meski lahir tanpa lengan ia tetap mendapat kasih sayang dan kelembutan yg luarbiasa dari ibunya
tetap percaya diri dengan keadaannya
senyum bahagia yang jujur dari seorang anak
tanpa lengan pun juga tidak gaptek terhadap kompie
hebat banget bisa renang, yg punya lengan ajah bisa2 tenggelam
cantik banget yah
saluut
nih bukti kasih sayang dan kehangatan keluarga
good sun
BalasHapus